Istifadah KBM 27 Pesantren Siber Bandung

1/07/2020

Kamis, 26 September 2019

                Biasanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Pesantren Siber Bandung dimulai pukul sembilan pagi, namun terkhusus untuk hari ini -atas arahan dari Pak Iwan-, KBM dimulai setengah jam lebih dini dari biasanya yaitu pada sekitar pukul setengah sembilan pagi. KBM hari ini diisi oleh Pak Iwan, materi yang akan beliau bahas untuk pertemuan kali ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan Linux Server. Pak Iwan mengawali pengajarannya dengan memberikan motivasi & nasehat kepada kami untuk terus bersungguh-sungguh & semangat dalam belajar.
                Selanjutnya Pak Iwan membuat sebuah server linux dan membuat user masing-masing dari kami pada server tersebut. Setelah beliau selesai membuat server tersebut, beliau menyuruh kami untuk masuk ke server tersebut melalui SSH menggunakan user yang telah beliau kasih kepada kami. Untuk masuk ke server tersebut, kita bisa menggunakan beberapa cara yaitu : menggunakan aplikasi PuTTY, command prompt, cmder, ataupun terminal. Saya sendiri mengakses dengan menggunakan cmder (caranya sama saja seperti menggunakan command prompt ataupun terminal) yaitu dengan mengetik : ssh username@ipaddress (misal: ssh yunus@192.175.278.13), lalu masukan password dan tekan Enter. Jika ingin mengganti password maka ketik: “passwd username” , masukan password lama selanjutnya masukan password yang baru.
                Selanjutnya Pak Iwan membahas mengenai server, beliau mengatakan bahwa sebenarnya setiap komputer -apapun komputernya- memiliki dua sisi yaitu : sisi server & sisi client. Dalam trafic monitoring, siapapun yang diakses maka dia adalah server begitu pun sebaliknya -siapapun yang mengakses maka dia adalah client-. Dari konsep server & client diatas, maka sangat memungkinkan jika sebuah komputer pada waktu bersamaan menjadi server sekaligus client, itu semua tergantung dari sudut mana kita melihat. Dalam memonitoring network, cara sederhana untuk memonitoring komputer kita adalah dengan menggunakan netstat -oleh karena itu materi tentang netstat ini perlu dipelajari lebih dalam-. Cobalah buka aplikasi command prompt -dan semisalnya seperti cmder-, lalu tekan “netstat -ano” (untuk linux: netstat -a) maka akan muncul seperti ini :
Proto  Local Address                       Foreign Address               State                     PID
  TCP    0.0.0.0:135            0.0.0.0:0              LISTENING          412
  TCP    0.0.0.0:445             0.0.0.0:0                               LISTENING          4
  TCP    0.0.0.0:902             0.0.0.0:0              LISTENING          1924
  TCP    0.0.0.0:912            0.0.0.0:0                               LISTENING          1924
  TCP    0.0.0.0:1688                          0.0.0.0:0                               LISTENING          3020
  TCP    0.0.0.0:1935          0.0.0.0:0              LISTENING          2136
  TCP    0.0.0.0:5040          0.0.0.0:0              LISTENING          1352
  TCP    0.0.0.0:7955           0.0.0.0:0              LISTENING          2136
  TCP    0.0.0.0:12882                        0.0.0.0:0              LISTENING          2136
  TCP    0.0.0.0:49664                        0.0.0.0:0              LISTENING          704
  TCP    127.0.0.1:1001                      0.0.0.0:0               LISTENING          4
  TCP    127.0.0.1:18936                   0.0.0.0:0              LISTENING          2136
  TCP    127.0.0.1:44430                   0.0.0.0:0              LISTENING          3040
  TCP    127.0.0.1:54140                   0.0.0.0:0              LISTENING          11928
  TCP    127.0.0.1:61034                   127.0.0.1:12882                 TIME_WAIT       0
  TCP    192.168.100.37:139            0.0.0.0:0              LISTENING          4
TCP    192.168.100.37:57446       198.41.30.198:80               CLOSE_WAIT     10760
...
Dari informasi diatas, kita bisa tahu bahwa port-port yang menunjukkan status LISTENING akan berperilaku sebagai server -jika port-port tersebut diakses-. Salah satu cara untuk mengaksesnya adalah dengan menggunakan telnet, bisa juga dengan web service(mengakses dengan web browser) -itupun jika tersedia dan bisa diakses dengan cara tersebut-.
                Selanjutnya Pak Iwan berbicara tentang Editor Text pada Linux yang terdapat beberapa macam seperti : Nano, Pico, Vin, Vi (mirip seperti vin tetapi lebih primitif). Beliau menekankan kami untuk mempelajari editor text linux Vi dan memberikan kami waktu untuk mempelajarinya & melakukan beberapa latihan. Berikut ini beberapa hal yang saya pelajari dari editor text vi :
Untuk membuat suatu file dengan menggunakan editor text Vi, maka ketik : vi nama_file lalu tekan Enter. Didalam editor text Vi, terdapat dua mode yaitu command line & editing/insertion. Pada command line, semua yang kita masukan akan dianggap sebagai perintah. Adapun pada editing, semua yang kita ketikan akan menjadi isi file tersebut. Untuk berpindah ke mode editing maka tekan tombol “i”, lalu kita bisa mulai mengetik isi file. Sedangkan untuk berpindah ke mode command line maka tekan “Esc” lalu masukan perintah.Berikut beberapa perintah yang saya pelajari :
  • -          dd = untuk menghapus sebuah baris yang ada dikanan cursor
  • -          3dd = untuk menghapus 3 baris yang ada dikanan cursor
  • -          u = untuk melakukan undo
  • -          :wq! = (write & quit) untuk menyimpan & keluar dari file
  • -          :q! = untuk keluar dari file tanpa disimpan

  • -          :w! = untuk menyimpan tanpa harus keluar
  • -          :?nama = untuk melakukan pencarian kata/finding “nama”, lalu tekan “n” untuk pencarian kata “nama”  berikutnya
  • -          x = untuk menghapus satu karakter pada posisi cursor
  • -          e = untuk menggeser cursor ke akhir kata
  • -          b = untuk menggerakan cursor ke awal kata

  • -          G = untuk menggerakan cursor ke awal baris terakhir
  • -          ! artinya memaksa perintah

Lalu Pak Iwan membahas Partisi pada Linux, Partisi pada linux sedikit berbeda dengan windows. Jika di windows, partisi akan dibagi berdasarkan drive, C:, D:, E:, dan seterusnya. Adapun di linux, pembagian partisi berada didalam directory root -dengan membuat directory sendiri dibawah root namun partisinya berbeda dengan directory root, adapun directory default yang tidak didefinisikan secara khusus maka akan berada pada partisi root-. Beliau juga memberitahu directory yang berisikan perintah-perintah pada linux yaitu : bin, sbin (perintah yang ada pada pada directory sbin hanya bisa dijalankan oleh user root atau yang setara dengan root seperti : sudo, su root), usr/bin, usr/sbin, usr/local/bin, usr/local/sbin.
                Itulah beberapa hal yang saya pelajari hari ini, semoga ilmu yang saya sampaikan ini bermanfaat dan semoga Allah senantiasa memperteguh hati kita untuk terus berada di jalan yang lurus...Aamiin

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »