Kamis, 26 September 2019
Biasanya
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Pesantren Siber Bandung dimulai pukul
sembilan pagi, namun terkhusus untuk hari ini -atas arahan dari Pak Iwan-, KBM
dimulai setengah jam lebih dini dari biasanya yaitu pada sekitar pukul setengah
sembilan pagi. KBM hari ini diisi oleh Pak Iwan, materi yang akan beliau bahas untuk
pertemuan kali ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan Linux Server. Pak Iwan
mengawali pengajarannya dengan memberikan motivasi & nasehat kepada kami untuk
terus bersungguh-sungguh & semangat dalam belajar.
Selanjutnya
Pak Iwan membuat sebuah server linux dan membuat user masing-masing dari kami
pada server tersebut. Setelah beliau selesai membuat server tersebut, beliau
menyuruh kami untuk masuk ke server tersebut melalui SSH menggunakan user yang telah
beliau kasih kepada kami. Untuk masuk ke server tersebut, kita bisa menggunakan
beberapa cara yaitu : menggunakan aplikasi PuTTY, command prompt, cmder,
ataupun terminal. Saya sendiri mengakses dengan menggunakan cmder (caranya sama
saja seperti menggunakan command prompt ataupun terminal) yaitu dengan mengetik
: ssh username@ipaddress (misal: ssh yunus@192.175.278.13),
lalu masukan password dan tekan Enter. Jika ingin mengganti password maka
ketik: “passwd username” , masukan password lama selanjutnya masukan password
yang baru.
Selanjutnya
Pak Iwan membahas mengenai server, beliau mengatakan bahwa sebenarnya setiap
komputer -apapun komputernya- memiliki dua sisi yaitu : sisi server & sisi
client. Dalam trafic monitoring, siapapun yang diakses maka dia adalah server
begitu pun sebaliknya -siapapun yang mengakses maka dia adalah client-. Dari
konsep server & client diatas, maka sangat memungkinkan jika sebuah
komputer pada waktu bersamaan menjadi server sekaligus client, itu semua
tergantung dari sudut mana kita melihat. Dalam memonitoring network, cara
sederhana untuk memonitoring komputer kita adalah dengan menggunakan netstat
-oleh karena itu materi tentang netstat ini perlu dipelajari lebih dalam-.
Cobalah buka aplikasi command prompt -dan semisalnya seperti cmder-, lalu tekan
“netstat -ano” (untuk linux: netstat -a) maka akan muncul seperti ini :
Proto Local
Address Foreign Address
State PID
TCP
0.0.0.0:135 0.0.0.0:0 LISTENING 412
TCP
0.0.0.0:445 0.0.0.0:0 LISTENING 4
TCP
0.0.0.0:902 0.0.0.0:0 LISTENING 1924
TCP
0.0.0.0:912 0.0.0.0:0 LISTENING 1924
TCP
0.0.0.0:1688 0.0.0.0:0 LISTENING 3020
TCP
0.0.0.0:1935 0.0.0.0:0 LISTENING 2136
TCP
0.0.0.0:5040 0.0.0.0:0 LISTENING 1352
TCP
0.0.0.0:7955 0.0.0.0:0 LISTENING 2136
TCP
0.0.0.0:12882 0.0.0.0:0 LISTENING 2136
TCP
0.0.0.0:49664 0.0.0.0:0 LISTENING 704
TCP
127.0.0.1:1001 0.0.0.0:0 LISTENING 4
TCP
127.0.0.1:18936 0.0.0.0:0 LISTENING 2136
TCP
127.0.0.1:44430 0.0.0.0:0 LISTENING 3040
TCP
127.0.0.1:54140 0.0.0.0:0 LISTENING 11928
TCP
127.0.0.1:61034 127.0.0.1:12882 TIME_WAIT 0
TCP
192.168.100.37:139 0.0.0.0:0 LISTENING 4
TCP 192.168.100.37:57446 198.41.30.198:80 CLOSE_WAIT 10760
...
Dari informasi diatas, kita bisa tahu bahwa port-port yang
menunjukkan status LISTENING akan berperilaku sebagai server -jika port-port
tersebut diakses-. Salah satu cara untuk mengaksesnya adalah dengan menggunakan
telnet, bisa juga dengan web service(mengakses dengan web browser) -itupun jika
tersedia dan bisa diakses dengan cara tersebut-.
Selanjutnya
Pak Iwan berbicara tentang Editor Text pada Linux yang terdapat beberapa macam
seperti : Nano, Pico, Vin, Vi (mirip seperti vin tetapi lebih primitif). Beliau
menekankan kami untuk mempelajari editor text linux Vi dan memberikan kami
waktu untuk mempelajarinya & melakukan beberapa latihan. Berikut ini
beberapa hal yang saya pelajari dari editor text vi :
Untuk membuat suatu file dengan menggunakan editor text Vi,
maka ketik : vi nama_file lalu tekan Enter. Didalam editor text Vi, terdapat
dua mode yaitu command line & editing/insertion. Pada command line, semua
yang kita masukan akan dianggap sebagai perintah. Adapun pada editing, semua
yang kita ketikan akan menjadi isi file tersebut. Untuk berpindah ke mode
editing maka tekan tombol “i”, lalu kita bisa mulai mengetik isi file.
Sedangkan untuk berpindah ke mode command line maka tekan “Esc” lalu masukan
perintah.Berikut beberapa perintah yang saya pelajari :
- - dd = untuk menghapus sebuah baris yang ada dikanan cursor
- - 3dd = untuk menghapus 3 baris yang ada dikanan cursor
- - u = untuk melakukan undo
- - :wq! = (write & quit) untuk menyimpan & keluar dari file
- - :q! = untuk keluar dari file tanpa disimpan
- - :w! = untuk menyimpan tanpa harus keluar
- - :?nama = untuk melakukan pencarian kata/finding “nama”, lalu tekan “n” untuk pencarian kata “nama” berikutnya
- - x = untuk menghapus satu karakter pada posisi cursor
- - e = untuk menggeser cursor ke akhir kata
- - b = untuk menggerakan cursor ke awal kata
- - G = untuk menggerakan cursor ke awal baris terakhir
- - ! artinya memaksa perintah
Lalu Pak Iwan membahas Partisi
pada Linux, Partisi pada linux sedikit berbeda dengan windows. Jika di windows,
partisi akan dibagi berdasarkan drive, C:, D:, E:, dan seterusnya. Adapun di
linux, pembagian partisi berada didalam directory root -dengan membuat
directory sendiri dibawah root namun partisinya berbeda dengan directory root,
adapun directory default yang tidak didefinisikan secara khusus maka akan
berada pada partisi root-. Beliau juga memberitahu directory yang berisikan
perintah-perintah pada linux yaitu : bin, sbin (perintah yang ada pada pada
directory sbin hanya bisa dijalankan oleh user root atau yang setara dengan
root seperti : sudo, su root), usr/bin, usr/sbin, usr/local/bin, usr/local/sbin.
Itulah beberapa hal yang saya
pelajari hari ini, semoga ilmu yang saya sampaikan ini bermanfaat dan semoga
Allah senantiasa memperteguh hati kita untuk terus berada di jalan yang
lurus...Aamiin
EmoticonEmoticon