Istifadah KBM 9 Pesantren Siber Bandung

12/29/2019

Rabu, 4 September 2019

                Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasanya dimulai sekitar pukul sembilan, hari ini KBM diisi oleh Pak Iwan melanjutkan pembahasan tentang command tcp/ip. Pertama-tama beliau  membahas ulang command ping secara singkat dimana ping selain bisa digunakan untuk memastikan koneksi & melihat ip address, melalui ping bisa juga terjadi pembanjiran data/ ICMP packet flooding -maksimal pengiriman data sebanyak 64KB atau 65536 bytes- yang jika dilakukan secara bersama-sama pada satu tujuan maka terjadilah DoS (Denial of Service), dan jika terjadi beberapa DoS terhadap suatu perangkat/target maka dinamai dengan DDoS (Distributed Denial of Service). Jika ketika melakukan ping muncul ‘reply’ artinya perangkat merespon, jika muncul ‘request time out’ artinya perangkat tidak merespon dikarenakan beberapa hal, dan jika muncul ‘general failure’ artinya perangkat kita tidak terhubung ke koneksi.
                Lalu beliau membahas command tracert yang digunakan untuk mengetahui atau mendeteksi rute paket data yang terkirim dari perangkat kita hingga tertuju pada target/tujuan. Tracert ini penting utamanya ketika kita memakai Wifi Public karena nanti semua packet/request akan termonitori oleh kita. Satuan pada tracert adalah hop yang menunjukkan rute dari satu gateway ke gateway lainnya. Ketika kita melakukan tracert maka akan muncul IP Address pada setiap hop, jika kita ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai IP Address yang muncul maka kita bisa searching IP Address tersebut di link https://www.ipaddress.com.
                Pak Iwan kemudian membahas sistem pengalamatan internet. Beliau mengatakan bahwa kita tidak perlu menghafal IP Address, yang perlu diketahui oleh kita adalah URL. Berikut adalah proses pembacaan alamat :
                Resolve DNS                                      ARP
URL        ----------->>        IP Address          ----------->>        MAC Address
URL        <<-----------        IP Address          <<-----------        MAC Address
                Reserve DNS                                      RARP
Jadi apa yang pertama kali dibaca dari URL ke IP Address adalah melalui Host Table  -biasanya isinya kosong kecuali Localhost (cara melihat host table : Local Disk [C] > Windows > System32 > drivers > etc > file host), Localhost = 127.0.0.1- jika tidak ada maka melalui DNS -untuk melihat DNS Server bisa melihat di : "ipconfig /all |more"-. Dan dari host table ini, kita bisa kaitkan IP Address dengan URL yang diinginkan begitu pula sebaliknya (mengaitkan URL dengan IP Address yang diinginkan). Untuk proses reverse jarang terjadi -salah satu fungsi reverse adalah untuk mengetahui nama asli suatu IP Address karena satu IP Address dapat memiliki banyak URL yang disebut multiple hosting-, biasanya reserve terjadi di e-mail. Beliau juga membahas command ARP (Address Resolution Protocol) yang dipakai untuk mengkonversi Physical Address/MAC Address ke IP Address.
                KBM selanjutnya diisi oleh Kang Ihsan yang latar belakang beliau terfokus pada network security. Setelah melakukan perkenalan, beliau memberikan gambaran besar mengenai apa yang akan ia ajarkan. Pertama-tama beliau berbicara tentang domain -hostname suatu IP Address-, juga berbicara tentang port pada suatu web yang biasanya adalah port 80 (http) & port 443 (https) -https lebih aman dari htttp-. Untuk memeriksa informasi port pada suatu web bisa  menggunakan tools online dengan searching “port scanning online”-biasanya informasi yang dipaparkan terbatas- atau bisa juga menggunakan aplikasi seperti “Zenmap” -informasi yang diberikan jauh lebih lengkap- (dengan memasukkan IP Address/domain web pada tools tersebut). Kang Ihsan mengisi KBM cukup singkat karena tak sampai satu jam.
                KBM setelah makan siang kembali diisi oleh Pak Iwan, beliau membahas tentang salah satu command tcp/ip yaitu: netstat(network statistic) yang digunakan untuk mengetahui trafik tcp/ip yang terdapat dalam komputer dengan jaringan. Jika kalian menulis “netstat -ano” pada command prompt atau cmder maka akan muncul seperti ini :
  Proto  Local Address          Foreign Address        State           PID
  TCP    0.0.0.0:135            0.0.0.0:0              LISTENING       340
  TCP    0.0.0.0:445            0.0.0.0:0              LISTENING       4
  TCP    0.0.0.0:1688           0.0.0.0:0              LISTENING       2052
  TCP    0.0.0.0:1935           0.0.0.0:0              LISTENING       4684
  TCP    0.0.0.0:5040           0.0.0.0:0              LISTENING       1308
TCP    0.0.0.0:7955           0.0.0.0:0              LISTENING       4684
......
Beliau mulai menjelaskan dari bagian paling kiri, disini protokol ada dua jenis :
§  TCP (Transmission Control Protocol) -connection protocol- sifatnya memerlukan autentikasi, harus terhubung pada jaringan/handshaking dan berkesinambungan. Contohnya : FTP,  SSH, Telnet, SMTP, Web, dll
§  UDP (User Datagram Protocol) -connection list protocol- sifatnya tidak memerlukan koneksi langsung, hanya mengirim request kemudian direspon jadi tidak perlu ada keberlangsungan koneksi. Contohnya : DNS 53, DHCP 67, SNMP 161, NTP 123
Jika hanya ingin mencari salah satu protokol maka tulis : “netstat -ano -proto (TCP/UDP)”. Lanjut ke bagian sebelahnya, yang dimaksud Local Address adalah yang ada di komputer kita -sedangkan foreign address adalah yang diakses oleh luar pada komputer-. Disana akan tertera 0.0.0.0  -yang bisa diakses oleh perangkat lain-, 127.0.0.1 -Local host yang hanya bisa diakses oleh komputer sendiri-, 192......(yang terakses ke jaringan) lalu setelah angka-angka tersebut ada “: angka” maka angka tersebut adalah port number. Untuk bagian state/status terdapat : established-artinya terjadi handshaking-, syn_sent -artinya sudah melakukan request tetapi belum direspon-, listening -artinya siap mendengarkan dan diakses komputer lain-.
                Pada sore hari setelah ashar, Pak Iwan kembali masuk dan menjelaskan tentang klasifikasi IP berdasarkan kelas. IP Address pada IPv4 terdiri dari 4 set (x.x.x.x) yang masing-masing set ada 8 bit dengan total 32 bit (2^32 => 2^8.2^8.2^8.2^8). Jika dalam bentuk biner mulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 s.d 11111111.11111111.11111111.11111111, sedangkan dalam bentuk desimal mulai dari 0.0.0.0 s.d 255.255.255.255. Berikut penjelasan klasifikasinya :
Class A :
“Jika bit pertamanya adalah 0” mulai dari :
00000000.x.x.x (bentuk biner)
s.d
01111111.x.x.x  (bentuk biner) / 127.x.x.x (bentuk desimal)
(Prefix IP : 0 – 127)
(Subnet : 8 bit --> 255.0.0.0)


Class B :
“Jika 2 bit pertamanya adalah 10” mulai dari :
10000000.00000000.x.x (bentuk biner) / 128.0.x.x (bentuk desimal)
s.d
10111111.11111111.x.x (bentuk biner) / 191.255.x.x (bentuk desimal)
(Prefix IP : 128 – 191)
(Subnet : 16 bit --> 255.255.0.0)

Class C :
“Jika 3 bit pertamanya adalah 110” mulai dari :
11000000.00000000.00000000.x (bentuk biner) / 192.0.0.x (bentuk desimal)
s.d
11011111.11111111.11111111.x (bentuk biner) / 223.255.255.x (bentuk desimal)
(Prefix IP : 192 – 223)
(Subnet : 24 bit --> 255.255.255.0)

Class D : -untuk eksperimen, tidak digunakan pada umumnya-
“Jika 4 bit pertama 1110”
(Prefix IP : 224 -239)
Beliau juga membahas tentang IP Private dimana kelas A : 10.x.x.x, kelas B : 172.16.x.x, kelas C : 192.168.x.x. Itulah sebagian informasi yang saya dapatkan hari ini dan masih banyak lagi informasi yang tidak bisa saya tuliskan disini satu persatu, semoga Allah senantiasa memberikan kita kesehatan dan kemudahan untuk terus beribadah kepada-Nya....... آمين يا رب العالمين

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »